BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu kesehatan
masyarakat adalah suatu ilmu seni yang bertujuan untuk mencegah timbulnya
penyakit, memperpanjang umur, meningkatkan kesehatan, melalui usaha-usaha
kesehatan masyarakat.
Kesehatan prakonsepsi adalah kesehatan
seorang wanita sebelum dia menjadi hamil. Itu berarti mengetahui bagaimana
kondisi kesehatan dan faktor risiko dapat mempengaruhi seorang wanita atau bayi
yang belum lahir jika dia menjadi hamil. Sebagai contoh, beberapa makanan,
kebiasaan, dan obat-obatan dapat membahayakan bayi bahkan sebelum ia dikandung.
Setiap wanita harus memikirkan
kesehatannya apakah dia merencanakan kehamilan. Salah satu alasannya adalah
bahwa sekitar setengah dari seluruh kehamilan yang tidak direncanakan.
Kehamilan yang tidak direncanakan berisiko lebih besar dari kelahiran prematur dan berat lahir rendah bayi.
Alasan lain adalah bahwa, meskipun
kemajuan penting dalam perawatan kedokteran dan kehamilan, sekitar 1 dari 8
bayi lahir terlalu dini. Para peneliti sedang mencoba untuk mencari tahu
mengapa dan bagaimana mencegah kelahiran prematur. Tetapi para ahli setuju
bahwa wanita perlu lebih sehat sebelum hamil. Dengan mengambil tindakan
terhadap masalah kesehatan dan risiko sebelum kehamilan.
Sebelum hamil juga harus dipersiapkan
sel telur dan sperma yang baik serta perawatan-perawatan yang baik agar janin
berkembang dengan optimal.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang yang telah dipaparkan diatas telah kita ketahui pembahasan yang
akan dibicarakan dalam makalah ini ialah tentang pemeliharaan kesehatan calon
ibu dan keluarga sehat.
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi penugasan yang telah di
berikan oleh dosen pembimbing selain itu agar dapat menjadi bacaan yang
bermanfaat sehingga
a. Pembaca
dapat memahami tentang kesehatan calon ibu/ibu dan mengetahui upaya-upaya yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan calon ibu/ibu.
b. Pembaca
dapat mengerti tentang perkawinan yang sehat serta upaya-upaya untuk mewujudkan
perkawinan yang sehat tersebut.
c. Pembaca
dapat memahami makna dari keluarga sehat serta upaya yang dapat dilakukan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kesehatan
Kesehatan merupakan kebutuhan setiap
insan agar dapat mengembangkan kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan.
Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan
terus menerus untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan.
Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan
kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan
kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
meningkat.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Pendidikan kesehatan adalah proses
membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan
mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
B.
Pengertian Calon Ibu
Pelayanan
kebidanan di awali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Calon ibu
harus mempersiapkan diri seoptimal mungkin sejak sebelum kehamilan terjadi.
Konsultasikan ke dokter kandungan guna dilakukan berbagai pemeriksaan , agar
dokter dapat mendeteksi hal-hal yang kurang menguntungkan bagi kehamilan
seperti infeksi toksoplasma dan kekurangan gizi. Selain itu kesiapan psikis
calon ibu dan ayah pun harus diperhatikan.
Calon
ibu adalah semua wanita dalam masa reproduktif yang akan mengalami kehamilan,
remaja putri, wanita dewasa yang belum menikah,wanita yang sudah menikah dan
sedang mempersiapkan kehamilan.
Remaja
wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya.
Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat,
kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses
kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca
kehamilan.
C.
Pemeliharaan
Kesehatan Calon Ibu
Banyak
wanita hamil lebih memperhatikan asupan makanan ketika hamil. Namun studi
terbaru menunjukkan bahwa diet sehat yang dilakukan jauh sebelum kehamilan
lebih dapat mengurangi risiko bayi lahir cacat. Diet sehat sebaiknya tidak
hanya dilakukan pada saat masa kehamilan saja, namun sejak sebelum kehamilan.
Persiapan kehamilan sangat diperlukan bagi seorang perempuan yang akan
merencanakan kehamilan. Persiapan kehamilan ini diperlukan guna mendukung
terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas
yang didambakan oleh keluarga.
Upaya-upaya
yang dilakukan dalam meningkatkan taraf kesehatan ibu dan anak adalah salah
satunya dengan memelihara kesehatan para calon ibu, berikut upaya untuk
memelihara kesehatan para calon ibu.
1. Pembinaan Remaja
Upaya
pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini dapat dilakukan melalui kelompok
atau kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka, organisaai wanita
remaja dan sebagainya.
Pembinaan kesehatan remaja terutama
wanitanya, tidak hanya ditujukan semata kepada masalah gangguan kesehatan
(penyakit sistem reproduksi). Fakta perkembangan psikologis dan sosial perlu
diperhatikan dalam membina kesehatan remaja. Remaja yang tumbuh kembang secara
biologis diikuti oleh perkembangan psikologis dan sosialnya. Alam dan pikiran
remaja perlu diketahui.
Remaja yang berjiwa muda memiliki sifat
menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin akan kebebasan
dapat menimbulkan konflik di dalam diri mereka. Pendekatan keremajaan di dalam
membina kesehatan diperlukan. Penyampaian pesan kesehatan dilakukan melalui
bahasa remaja. Bimbingan terhadap remaja antara lain mencakup :
a) Perkawinan yang sehat
b) Keluarga yang sehat
c) Sistem reproduksi dan masalahnya
d) Penyakit yang berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan
atau sebaliknya.
e) Sikap dan perilaku pada masa kehamilan dan persalinan
2. Menjaga Berat Badan Ideal
Pastikan berat badan sudah ideal, untuk
mengukurnya gunakan indeks masa tubuh dengan rumusan berat badan dalam kilogram
dibagi kuadrat dari tinggi badan dalam meter. Disebut ideal jika angkanya
antara 20-25. Tubuh yang terlalu kurus akan berpengaruh pada produksi sel telur
setiap bulannya. Sementara lemak yang berlebihan karena kegemukan juga sama tak
baiknya karena bisa mengganggu kehamilan dan janin. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai
berat badan ideal adalah sebagai berikut:
Underweight (10% di bawah batas normal)
a)
Latihan
untuk membentuk otot
b)
Tingkatkan
asupan energi
c)
Makanlah
setidaknya tiga kali sehari
d)
Makan
lebih banyak makanan setiap kali makan
e)
Makan
makanan ringan lebih
f)
Minum
jus dan susu
Kegemukan (20% di atas batas normal)
a) Pilih rencana makan realistis
b) Pastikan rencana makan Anda mencakup kecukupan gizi
c) Minum dalam jumlah cukup air
d) Kombinasikan rencana makan Anda dengan olahraga
3.
Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur
Dengan dokter atau bidan dan tenaga kesehatan lainnya bila
menemukan masalah atau kesulitan dalam upaya persiapan kehamilan, misalnya
kesulitan untuk melepaskan kecanduan obat, atau perilaku buruk yang berkaitan
dengan gangguan psikologis. Manfaat konseling ini agar dokter atau bidan akan melakukan rujukan pada ahli
psikologi atau psikiatri bila diperlukan.
Gangguan tiroid, anemia, kekurangan zat
besi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan infeksi vagina, adalah sederet
penyakit yang bisa mengganggu kehamilan. Periksakan kesehatan Anda untuk
memastikan tubuh Anda dan pasangan sehat.
4. Menjaga
Kebugaran dan Kesehatan Tubuh
Dengan olahraga teratur. Berusaha untuk
menurunkan berat badan bila obesitas (kegemukan) dan menambah berat badan bila
terlalu kurus.Anda bisa berkonsultasi dengan bidan dan dokter untuk dilakukan penilaian BMI atau indeks massa
tubuh.
5. Menghentikan Kebiasaan Buruk
Berikut kebiasaan buruk
yang harus di hentikan bagi para calon ibu:
a) merokok
Rokok menyebabkan bayi lahir dengan berat kurang, selain
tentu juga merusak paru-paru. Nekat minum alkohol bisa menyebabkan gangguan tumbuh
kembang janin, sedangkan kafein bisa meningkatkan risiko keguguran. Berbagai
penelitian menunjukan bahwa rokok, alkohol dan obat-obatan seperti kokain,
morfin dapat meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur, dan lahirnya
bayi dengan berat badan rendah. Merokok juga berpengaruh pada kesuburan
seseorang dan menurunkan jumlah sperma.
b) Kafein
Kafein dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap zat
besi yang sangat diperlukan selama kehamilan. Walapun belum ada penelitian yang
menyebutkan efek negatif lainnya namun, akan lebih bijaksana jika kafein
“diliburkan” selama masa kehamilan.
c) Obat rekreasi
Sebagai
contoh, merokok ganja selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan
keguguran, berat lahir rendah, kelahiran prematur, keterlambatan perkembangan,
dan masalah perilaku dan belajar.
d) Obat resep
Ada
banyak resep obat yang teratogenik (menyebabkan cacat lahir). Bicarakan dengan
dokter Anda mengenai setiap dan semua obat resep yang kita pakai.
e) Bahan
kimia berbahaya
Ada
beberapa bahan kimia yang juga bisa menjadi teratogenik. Sebagai contoh,
kebanyakan studi menunjukkan bahwa risiko terbesar dari paparan pestisida
adalah selama tiga sampai delapan minggu pertama trimester pertama saat
pengembangan tabung saraf yang terjadi. Hal ini sering sebelum wanita
mengetahui dia hamil.
f) Stres
Stres
telah dikaitkan dengan periode tertunda atau tidak terjawab yang dapat
menyebabkan ovulasi kesulitan pelacakan dan hamil. Batasi jumlah stres Anda
sebanyak mungkin. Anda mungkin merasa perlu untuk menggunakan teknik relaksasi
atau yoga untuk membantu hal-hal hatinya.
g) Herbal
herbal
dan obat herbal Paling tidak diamanatkan oleh FDA, dan karena itu, ada sedikit
atau tidak ada penelitian tentang efek mereka pada kehamilan. Diskusikan herbal
dengan dokter Anda.
Mulai mengganti kebiasaan lama dengan kebiasaan sehat baru.
Kebiasaan sehat meliputi:
·
Latihan
dan berolah raga, dapat mengurangi berat
badan, membentuk otot, atau meningkatkan kapasitas paru-paru. Beberapa pilihan
olahraga yang baik meliputi berjalan, berenang, bersepeda, dan aerobik. Yoga
adalah pilihan yang sangat baik untuk latihan karena menggabungkan postur,
napas, dan konsentrasi yang akan bermanfaat bagi Anda selama persalinan.
Bicarakan dengan dokter Anda mengenai apa yang terbaik untuk Anda.
- Baca buku tentang kehamilan dan kelahiran, memperoleh pengetahuan agar siap.
- Melacak siklus menstruasi, ini sangat penting. Dokter/bidan akan bertanya tentang siklus menstruasi . Mengikuti perkembangan siklus juga akan membantu melacak ovulasi dan meningkatkan kesempatan untuk hamil. Produk untuk Membantu Ovulasi Jalur
- Praktek teknik relaksasi. Relaksasi dapat membantu mengurangi stres. Cobalah yoga atau mendengarkan musik santai lembut dalam air hangat.
- Dapatkan banyak tidur. Tidur cukup membantu menghilangkan stres dan ketegangan.
- Makan sehat. Nutrisi sangat penting untuk kesehatan. Kesehatan yang baik lebih mudah untuk kehamilan.suplemen dapat membantu untuk memenuhi tapi pastikan untuk memberitahu dokter mengenai suplemen yang kita pakai. Orde Suplemen Kesuburan
6.
Meningkatkan Asupan Makanan Bergizi
Dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat vitamin yang diperlukan tubuh dalam persiapan kehamilan , misalnya protein,vitamin E, vitamin C, asam folat, dan
sebagainya. Beberapa jenis suplemen yang berguna mendukung kesehatan janin di
antaranya asam folat, suplemen zat besi untuk meningkatkan kadar mineral
penting dalam tubuh, serta asam lemak omega-3.
Asam folat amat penting dikonsumsi bagi
yang sedang merencanakan kehamilan dan
masa-masa awal kehamilan. Mengkonsumsi 400 microgram Folic Acid setiap harinya
dapat menurunkan resiko cacat tabung syaraf, keabnormalan otak serta sumsum
tulang belakang. Asam folat banyak terdapat di sayuran hijau dan buah-buahan
berwarna merah dan jingga, juga terdapat pada daging, hati dan ikan.
Menjalani diet makan seimbang amat penting
dalam merencanakan kehamilan. Dengan memvariasikan makanan untuk mendapatkan
asupan vitamin dan mineral yang cukup. Olahraga mempersiapkan tubuh yang sehat
modal yang penting dalam menjalani kehamilan. Ibu kuat, bayi sehat.
Berikut konseling gizi yang harus
diberikan pada calon :
Peran gizi sebelum proses
pembuahan. Gizi yang baik sejak kanak-kanak, remaja dan dewasa dan selama
hamil, mendukung kelahirkan bayi sehat tanpa komplikasi. Ini menjadi
sangat berbeda jika calon ibu memiliki status gizi kurang baik. Akibatnya,
calon ibu bisa termasuk ke dalam kelompok wanita yang terlalu kurus atau
memiliki berat badan di bawah normal. Bayi yang lahir dari ibu
dengan kondisi ini sebelum dan selama kehamilan, pada umumnya
lahir dengan berat badan kurang dan bahkan bisa tidak berumur
panjang.
Ada dua alasan kuat mengapa calon ibu harus menjaga kondisi
gizi sebelum hamil.
a. Pertama, gizi yang baik akan menunjang fungsi optimal
alat-alat reproduksi. Seperti, lancarnya proses pematangan sel telur, produksi
sel telur dengan kualitas baik, dan tentu prose pembuahan yang
sempurna.
b. Kedua, gizi yang baik berperan penting dalam
mempersiapkan cadangan energi bagi tumbuh-kembang janin. Bagi calon ibu,
nutrisi yang cukup dan seimbang mempengaruhi kondisi kesehatan secara
menyeluruh, pada masa pembuahan (konsepsi) dan kehamilan.
Tanpa mengabaikan peran zat gizi lain,
beberapa vitamin dan mineral sebaiknya menjadi perhatian yang tengah
merencanakan kehadiran sang buah hati. Sebenarnya kalau makan makanan dengan pola gizi seimbang, kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral bisa terpenuhi.
Namun, vitamin dan mineral mudah hilang dalam proses pengolahan makanan. Di
bawah ini ada beberapa zat gizi dan sumber bahan makanan yang sebaiknya
diperhatikan untuk menunjang kesuburan :
a. Vitamin A. Berperan cukup penting dalam produksi sperma yang sehat. ini
meningkatkan secara general produksi hormon dalam tubuh wanita. Terdapat di
hati, mentega, margarin, telur, susu, ikan berlemak seperti salem dan makarel,
brokoli, wortel, bayam, tomat.
b. Beta-Carotene. Penelitian membuktikan bahwa zat yang terdapat pada
wortel, brokoli, bayam, dan kentang ini dapat membantu mengatur siklus haid,
dan itu berarti membuat chance untuk terjadinya konsepsi lebih besar.
c. Vitamin D.
Kekurangan vitamin D akan menurunkan tingkat kesuburan hingga 75%. Sumber
vitamin D diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari, selain itu
dapat diperoleh dari telur, mentega, minyak ikan, ikan tuna, ikan salmon.
d. Vitamin E.
Meningkatkan kemampuan sperma membuahi sel telur dan mencegah keguguran karena
perannya dalam menjaga kesehatan dinding rahim dan plasenta. Banyak terdapat
pada minyak tumbuh-tumbuhan, bekatul gandum, kecambah, tauge.
e. Vitamin B6. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan terjadinya
ketidakseimbanan hormon. Padahal keseimbangan hormon estrogen dan progesteron
penting untuk terjadinya kehamilan. Sumber vitamin B6 antara lain ayam, ikan,
ginjal, beras merah, kacang kedelai, kacang tanah, pisang, sayur kol.
f.
Vitamin B.
Vitamin ini selain dikenal dapat meningkatkan kesuburan, juga akan sangat
berguna jika nantinya terjadi suatu kehamilan, apalagi pada minggu-minggu awal
kehamilan.
g. Vitamin C.
Pada wanita vitamin C berperan penting untuk fungsi indung telur dan
pembentukan sel telur. Selain itu sebagai antioksidan (bekerjasama dengan
vitamin E dan beta karoten) vitamin C berperan melindungi sel-sel organ tubuh
dari serangan radikal bebas (oksidan) yang mempengaruhi kesehatan sistem
reproduksi (meningkatkan kesuburan). Vitamin C banyak terdapat pada jambu biji,
jeruk, stroberi, pepaya,mangga, sawi, tomat, cabai merah.
h. Seng (Zn). Berperan penting dalam pertumbuhan organ seks dan juga
pembentukan sperma yang sehat. Sumber seng antara lain makanan hasil laut
(seafood), daging, kacang-kacangan, padi-padian, produk olahan susu.
i.
Selenium (Se). Berperan penting dalam produksi sperma yang sehat. Gejala
kekurangan selenium antara lain tekanan darah tinggi, disfungsi seksual dan
ketidaksuburan. Sumber selenium antara lain beras, kuning telur, seafood, daging, bawang putih, tomat,
ikan tuna, susu.
j.
Asam Amino.
Jenis diet ini ditemukan pada makanan yang tinggi protein, dan sangat
diperlukan untuk pembentukan optimal sel telur
k. Asam folat.
Jenis diet ini ditemukan pada sayuran berwarna hijau tua, kacangkacangan, berbagai
sereal, demikian pula buah-buahan seperti jeruk, papaya dan pisang.
Enam bulan sebelum kehamilan. Calon ibu
dan calon ayah sebaiknya mengubah pola makan. Tolak konsumsi makanan
yang tidak mengandung variasi nutrisi serta gizi yang cukup dan
seimbang. Misalnya, makanan yang kaya kalori tetapi kurang
protein, mineral dan vitamin. Seperti yang banyak terdapat pada makanan cepat
saji (fastfood) seperti burger,
ayam goreng, kentang goreng, yang sebagian besar hanya mengandung karbohidrat
dan lemak saja tetapi minim zat gizi lainnya.
Perbanyak asupan sayuran, lauk pauk,
buah-buahan, termasuk juga sumber karbohidrat dari nasi, ubi, atau
serealia. Lebih baik lagi, apabila rutin mengonsumsi susu, baik
susu sapi, kambing maupun sumber nabati seperti susu kedelai.
Ketiganya kaya kalsium dan protein.
Selain variasi makanan dan minuman,
calon ibu juga harus mencermati jumlah konsumsi. Hindari makan berlebihan satu
jenis makanan dan minuman tertentu. Sesuaikan dengan kebutuhan tubuhnya. Calon
ibu sebaiknya mengurangi konsumsi makanan olahan yang diawetkan, seperti
makanan kalengan, instan dan minuman ringan. Sesekali tidak menjadi
masalah, sebisa mungkin hindari tubuh dari paparan zat pengawet, pewarna atau
zat lainnya yang kurang mendukung tubuh untuk meregenerasi sel-sel tubuh terutama
kualitas sel telur dengan baik.
Perbanyak konsumsi makanan dan minuman
yang mengandung zat antioksidan yang mendukung tubuh mudah melepas racun dan
zat-zat yang tak berguna dari dalam tubuh. Kurang atau hindari pula minuman
yang mengandung kafein seperti kopi dan teh.
Makanan
Yang Harus Dihindari Untuk Calon Ibu:
a. Makanan mentah atau kurang matang. Seperti, daging,
telur, dan makanan yan menggunakan bahan telur mentah.
b. Berbagai
produk yang mengandung kadar vitamin A tinggi.
c. Kafein. Sebuah studi di Amerika menemukan bahwa minum
kopi tiga cangkir sehari dengan kandungan cafein sekitar 300 mg, dapat
menurunan kemungkinan wanita hamil sekitar 27% dibanding mereka yang bukan
peminum kopi.
d. Alkohol. Perempuan yang minum alkohol sedikitnya lima
kali dalam seminggu, secara signifikan memiliki kemungkinan rendah untuk bisa
hamil.
e. Rokok. Perempuan merokok secara langsung menurunkan
kesuburan. Pria merokok memiliki lebih sedikit sperma ketika ejakulasi. Dan
secara medis, merokok terbukti menyebabkan impotensi. Orang tua perokok juga
memiliki kemungkinan untuk menghasilkan anak cacat genetik dan memiliki dua
kali risiko lebih besar untuk mengidap kanker anak.
f.
Narkoba, jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan alcohol
dan rokok.
7.
Persiapan Secara Psikologis dan Mental
Agar
kehamilan yang akan dijalani tidak menimbulkan ketegangan. Hindari
hal – hal yang akan memberi pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Misalnya
tekanan psikis dalam rumah tangga, kehamilan yang menjadi beban misalnya tuntutan keluarga untuk
mendapat jenis kelamin tertentu pada anak pertama, masalah ekonomi keluarga, kekerasaan dalam rumah
tangga dan sebagainya.
Bagi yang pernah mengalami keguguran
sebelumnya dan berniat ingin hamil lagi, berusahalah untuk mengurangi kecemasan
akibat pengalaman traumatis kehamilan yang lalu. Tetap berpikir positif dalam
segala hal agar kehamilan yang akan dijalani dapat berlangsung baik.
8. Perencanaan Finansial yang Matang
Kehamilan merupakan hal yang dapat
diperkirakan termasuk biayanya. Biaya kehamilan ini dapat di diskusikan antara
suami dan isteri. Biaya kehamilan merupakan bagian dari biaya kehidupan berumah
tangga.
Adapun biaya yang perlu diperhatikan
guna persiapan kehamilan ini, diantaranya mencakup biaya kesehatan (biaya
konsultasi, pemeriksaan, obat dan melahirkan), biaya-biaya pasca melahirkan (tempat tidur bayi, pakaian bayi, popok, selimut, dll) dan
persiapkan pula biaya untuk hal-hal yang tak terduga.
9. Menghindari
Lingkungan Polutif
Antara lain, asap knalpot, pembakaran
sampah, dll. Lingkungan yang polutif dapat merusak sel-sel telur. Hindari bekerja
dilingkungan yang banyak mengandung bahan kimia, karena dapat meningkatkan
resiko keguguran. Kalaupun kehamilannya dapat bertahan, kualitas bayinya
kemungkinan besar tidak sebaik bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sehat.
Hindari kontak dengan zat beracun atau
bahan yang dapat menyebabkan infeksi di tempat kerja dan di rumah. Tinggal jauh
dari bahan kimia dan kotoran kucing atau tikus.
10. Dilakukan Pemeriksaan Terhadap Calon Ibu
Sebelum hamil sebaiknya dilakukan
pemeriksaan terhadap calon ibu untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin
terjadi, pemeriksaan terhadap calon ibu yang dilakukan seperti Pemeriksaan
Penyakit dan Virus, Pemeriksaan Darah, Pemeriksaan Faktor Genetika
D.
Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Ibu
Tes kesehatan sangat penting untuk
mengetahui kondisi tubuh dan kesiapan sang ibu untuk menyambut kehidupan baru
di rahimnya. Lakukan tes kesehatan sebelum hamil agar janin sehat optimal.
Alasan untuk tes dilakukan sebelum kehamilan:
·
kerabat
dekat Beberapa memiliki penyakit warisan
·
Sudah
memiliki satu anak dengan cacat lahir parah
·
Wanita telah memiliki pasangan atau keguguran lebih
·
Wanita
hamil dan lebih dari 34 tahun
Pemeriksaan kesehatan
penting bagi calon ibu sebelum hamil, di masa prakonsepsi. Lakukan persiapan, 3
– 6 bulan sebelum hamil. Dengan demikian, tubuh calon ibu siap menerima
kehadiran janin dan menjalani kehamilan sehat.
Bagi calon ibu, berikut pemeriksaan klinis yang sebaiknya
dilakukan :
1) Rongga panggul.
Pemeriksaan
ini akan mendeteksi, apakah ada masalah pada organ reproduksi calon ibu. Selain
kista, keluhan calon ibu adalah mioma atau miom, yakni sejenis tumor yang
biasanya tumbuh di dinding rahim. Miom memang tidak bersifat ganas, tapi
benjolannya kadang-kadang menekan jaringan sekitarnya, seperti usus dan kandung
kemih. Sehingga, calon ibu merasakan nyeri dan pendarahan hebat saat haid. Jika
kemudian ibu hamil dengan miom dalam rahimnya, maka yang nyeri panggul akan
dialaminya.
2) Berat Badan
Berat
Badan calon ibu bisa berpengaruh terhadap kesuburan. berat badan yang
berlebihan bisa mengakibatkan terjadi ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan
tingkat kesuburan menurun. Berat badan berlebih, risiko calon ibu untuk
menderita diabetes dan berisiko terserang pre-eklampsia. Sebaliknya, calon ibu
bisa mengalami gangguan keseimbangan hormone sehingga menyebabkan
ketidakteraturan haid. Agar proses ovulasi terjadi, tubuh calon ibu biasanya
membutuhkan hormon estrogen. Agar hormon ini diproduksi, berat badan tubuh akan
bertambah sekitar 25% dari bobot normal. Itulah kenapa jika bobot tubuh kurang
dari normal, maka tubuh juga susah payah dalam memproduksi hormon estrogen
dengan baik. Ujungnya, ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur) gagal
berlangsung dengan baik.
3) Pap smear
Tes
ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan prakanker atau kanker pada leher
rahim. Pemeriksaan ini penting dilakukan oleh orang yang sudah menikah atau
sudah aktif secara seksual. Deteksi dini bisa menjegah kondisi yang lebih
serius seperti kanker leher rahim. Selain itu dikhawatirkan nantinya dapat
mempengaruhi kesehatan organ reproduksinya.
4) Pemeriksaan periodontal
Tes
ini meliputi pembersihan rutin dan pemeriksaan gusi untuk menjaga gigi dan gusi
agar tetap sehat dan bebas dari infeksi serta penyakit. Hal ini menjadi penting
karena perempuan yang memiliki penyakit gusi berisiko 7 kali lipat lebih
tinggi melahirkan prematur. Selain itu pada ibu hamil lebih rentan mengalami
peradangan gusi akibat adanya perubahan hormon. Karenanya ibu hamil harus lebih
sering memeriksakan diri ke dokter yaitu setiap 3-4 bulan sekali, terutama jika
sering mengalami gusi berdarah.
5) Pemeriksaan Thyroid stimulating hormone (TSH)
Tes
ini akan menunjukkan apakah kadar hormon tiroid seseorang kurang aktif
(hipotiroid) atau justru terlalu aktif (hipertiroid). Pemeriksaan ini penting
karena gangguan tiroid dapat mengganggu kesempatan seseorang untuk hamil,
misalnya perempuan yang mengalami hipotiroid akan terganggu proses ovulasinya
sedangkan hipertiroid bisa meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran
prematur. Karenanya penting untuk memeriksa kadar hormon ini setahun sekali.
6) Pemeriksaan hitung darah lengkap (complete blood count/CBC)
Tes
ini untuk mengevaluasi seberapa baik sumsum tulang belakang dan sistem
kekebalan tubuh bekerja. Jika sel darah putihnya tinggi menunjukkan adanya
infeksi, kadar hemoglobin rendah menunjukkan anemia, kadar platelet rendah
menunjukkan adanya masalah dalam hal pembekuan darah dan gangguan dalam jumlah
komponen darahnya.
7) Pemeriksaan kepadatan mineral tulang
Tes
ini dilakukan untuk memeriksa kepadatan mineral tulang yang dapat memicu
osteoporosis, kondisi ini terjadi saat tulang mulai tipis dan
lemah..Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan saat berusia 35 tahun atau memiliki
riwayat osteoporosis, mengonsumsi obat tiroid dan steroid. Masalah ini bisa
bertambah parah saat seorang ibu menyusui. Jika ia tidak mendapatkan kalsium
yang cukup, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang dan diberikan pada bayi.
Karenanya penting untuk mengetahui apakah kepadatan mineral tulangnya masih
baik atau sudah berkurang.
Selain itu, penting juga untuk
melengkapi status imunisasi, seperti: rubella, vaksin cacar air, suntikan tetanus, dan bahkan
vaksin HPV. Jika seorang
wanita belum segera ingin hamil, ada baiknya selesaikan dengan tuntas imunisasi
(diskusikan secara detail dengan dokter). Hal tersebut cukup penting karena,
jika terkena infeksi beberapa penyakit diatas, dan seorang wanita sedang hamil,
dan tubuh tidak memiliki daya tahan yang kuat, maka hal itu dapat membahayakan
kehamilan.
8. Pemeriksaan Penyakit dan Virus
Pemeriksaan virus rubella,
sitomeglovirus, herpes, varicella zoster untuk menghindari terjadinya kecacatan
pada janin. Pemeriksaan virus hepatitis dan virus HIV untuk menghindari
diturunkan penyakit akibat virus-virus tersebut kepada janin. Pemeriksaan
penyakit toksoplasmosis, karena penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan dan
keguguran Selain itu juga dilakukan pemeriksaan terhadap penyakit yang sedang
diderita seperti asthma, diabetes mellitus dan jantung. Pada Wanita hamil
penyakit-penyakit seperti ini dapat, bertambah berat dan membahayakan jika
tidak dilakukan perawatan dan pengobatan yang teratur.
Pemeriksaan penyakit akibat kekurangan
zat-zat tertentu seperti kekurangan zat besi. kekurangan zat besi dapat
menyebabkan anemia. Hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur dan keguguran.
Mempersiapkan kehamilan dengan
vaksinasi belum menjadi pilihan menjaga kesehatan yang umum di Indonesia.
Padahal vaksinasi merupakan cara yang efektif untuk menjaga kesehatan. Jika
berencana melakukan vaksinasi sementara juga berencana hamil, maka pastikan
keempat vaksinasi berikut dilakukan saat belum hamil, karena empat vaksinasi berikut
akan merusak janin.
Measles,
Mumps, Rubella (MMR)
Vaksinasi ini berguna untuk mencegah penyakit infeksi demam,
gondongan, dan campak Jerman. Bahan vaksin adalah virus aktif dan oleh sebab
itu tidak diperbolehkan dilakukan pada wanita hamil. Bahkan, dalam waktu 3
bulan, wanita yang baru mendapat vaksin MMR tidak dibolehkan hamil dahulu
karena virusnya masih bereaksi membentuk zat kekebalan di dalam tubuh. Jika
hamil, virus ini bisa merusak perkembangan janin. Efek samping vaksinasi MMR
cukup nyata, antara lain timbul ruam kecil, agak bengkak di sekitar
kelenjar leher dan pipi, rasa nyeri dan kaku hingga sekitar 1—2 minggu
setelah vaksinasi.
Varisela
Varisela lebih dikenal dengan sebutan virus cacar air.
Vaksin ini pun menggunakan bahan virus aktif yang dimasukkan ke dalam badan
sang Ibu sehingga dikhawatirkan berbahaya jika menginfeksi janin. Wanita yang
telah diberi vaksinasi ini baru boleh hamil sebulan kemudian. Efek samping
vaksinasi varisela adalah demam, nyeri, dan kemerahan di daerah suntikan, ruam
dan benjolan kecil sampai 3 minggu setelah vaksinasi.
Hepatitis
A
Bahannya terbuat dari virus yang aktif. Keamanannya bagi ibu
hamil belum dapat dipastikan, maka itu imunisasi ini dihindari. Wanita yang
berisiko terkena infeksi ini harus mengonsultasikan risiko dan manfaat
imunisasi ini dengan dokter. Efek samping imunisasi ini antara lain, rasa nyeri
dan kemerahan di daerah bekas suntikan, sakit kepala, pegal dan ada ditemui
beberapa reaksi alergi.
Pneumococcal
Untuk mencegah risiko infeksi yang disebabkan oleh bakteri
streptococcus pneumoniae. Bakteri ini merupakan penyebab penyakit pneumonia,
meningitis, dan bacteremia. Maslahnya, keamanan vaksin ini belum dievaluasi
untuk wanita hamil. Jadi, sebaiknya vaksinasi ini dilakukan sebelum hamil dan
tidak pada masa kehamilan.
9. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan golongan darah dan
rhesus/Rh darah (unsur yang mempengaruhi antibodi yang terkandung di dalam sel
darah merah) pada pasangan suami isteri dilakukan untuk mengantisipasi
perbedaan golongan darah dan rhesus antara darah ibu dan bayinya. Perbedaan
golongan darah dan rhesus darah ini dapat mengancam janin dalam
kandungan
10. Pemeriksaan Faktor Genetika
Inti dari pemeriksaan atau tes genetika
ini adalah untuk mengetahui penyakit dan cacat bawaan yang mungkin akan dialami
bayi akibat secara genetis dari salah satu atau kedua orangtuanya.
Khususnya apabila pasangan suami isteri masih terkait hubungan persaudaraan.
Tes ini idealnya dilakukan sebelum
kehamilan untuk mendapatkan informasi yang selengkap-lengkapnya. Jikalau
diperlukan, kumpulkan suluruh catatan-catatan medis yang dimiliki oleh pihak suami
maupun isteri, termasuk keluarga. Sehingga jika telah diketahui data medis
secara lengkap, dapat diketahui secara dini apabila memang ada kelainan pada
janin atau calon orang tua, sehingga bisa membuat keputusan yang lebih bijak.
E.
Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Calon Ibu
1.
menurunkan
morbiditas dan mortalitas ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan.
2. Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para
remaja.
Remaja calon ibu yang mengalami masalah
kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di tangani. Gangguan
sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat berpengaruh
terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila
penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di upayakan agar remaja tersebut
berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular
kepada pasangannya.
3.
mendeteksi
hal-hal yang kurang menguntungkan bagi kehamilan
4.
mendeteksi apakah ada masalah pada organ reproduksi
calon ibu.
5.
mendukung kelahirkan
bayi sehat optimal tanpa komplikasi.
6.
memastikan
tubuh sang ibu agar bisa menjadi media yang sehat untuk pertumbuhan janin yang
optimal.
7.
memeriksa
apakah sang ibu sedang mengalami infeksi yang bisa berakibat pada janinnya
kelak
8.
Mengurangi
risiko bayi lahir cacat dan untuk menurunkan risiko cacat lahir pada otak dan
tulang belakang, termasuk spina bifida .
9.
guna
mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang
berkualitas yang didambakan oleh keluarga
10.
kematian
ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan
11.
memberikan
pengetahuan kepada calon ibu agar kehamilannya bisa dijalani dengan nyaman,
sehat dan gembira
F. Manfaat Memelihara
Kesehatan Calon Ibu
Ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan seperti:
- Mengevaluasi kesehatan secara menyeluruh
- Mengidentifikasi kemungkinan masalah yang serius
- Memberikan perawatan yang diperlukan sebelum hamil dalam rangka mempersiapkan tubuh yang sehat untuk hamil
- Memastikan bahwa tubuh ibu kebal terhadap infeksi seperti rubella yang dapat mempengaruhi kehamilan.
- Meningkatkan gizi bagi ibu dalam mempersiapkan kehamilan dan persalinan.
G.
Perkawinan/ Pernikahan
Yang Sehat
1.
Konsep Perkawinan/Pernikahan Yang Sehat
Perkawinan merupakan
jawaban bagi masalah kekosongan eksistensial manusia. Orang dapat saling
memberi dan menerima cinta secara eksklusif. Setiap pasangan berpeluang untuk
bersama-sama mengembangkan diri menjadi pribadi yang sehat dan matang.
Crooks & Baur dalam
bukunya, Our Sexuality (1990), menyebutkan beberapa alasan mengapa
seseorang memilih untuk melanjutkan hidupnya dalam lembaga perkawinan.
Alasan-alasan tersebut adalah:
a)
Untuk memberikan suatu bentuk perasaan
yang sifatnya menetap tentang bagaimana memiliki seseorang dan menjadi milik
seseorang serta perasaan dibutuhkan orang lain.
b)
Keyakinan bahwa kedekatan dan
kepercayaan dalam perkawinan dapat membawa suatu bentuk hubungan yang lebih
kaya dan mendalam sifatnya.
c)
Untuk dapat melakukan dan mendapatkan
hubungan seks yang sifatnya legal dan wajar secara norma sosial.
d)
Harapan bahwa mereka akan semakin
memahami kebutuhan pasangannya,dan hubungan yang tercipta semakin harmonis
seiring dengan semakin dalamnya pengetahuan akan pasangannya. Hal ini jelas
tidak cukup didapatkan bila dilalui hanya dalam konteks hubungan percintaan
saja (date relationship).
e)
Mendapatkan beberapa keuntungan secara
keuangan dan hukum yang bisa diperoleh dalam pernikahan.
2.
Langkah-lagkah Perencanaan Pernikahan
Sehat
a) Menunda
Pernikahan
Alasan yang mengemuka
antara lain:
·
belum menemukan orang yang cocok
·
belum mengenal pasangan secara mendalam
·
takut mengganggu karier yang sedang dibangun
·
masih menjadi tulang punggung-keluarga
dan belum siap membagi tanggung jawab lebih untuk orang selain keluarga
·
masih ingin bebas, masih ingin
menikmati kesendirian
·
belum merasa mapan secara ekonomi
·
belum siap secara mental, dll.
Banyak hal yang dapat
menjadi alasan atau pertimbangan sebelum seseorang memutuskan untuk menikah.
Alasan pertama dan kedua dapat dikatakan sebagai alasan yang mendasar karena
perkawinan sebagai relasi yang intim memang seharusnya dilandasi kecocokan dan
saling pengertian antarpasangan. Dua alasan tersebut lebih banyak berkaitan
dengan masa depan emosi cinta. Tanpa itu, hubungan sulit diharapkan dapat
berhasil. Sementara itu, alasan ketiga dan seterusnya sifatnya sangat
subjektif: ukurannya berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang
lain. Dengan kata lain, alasan-alasan tersebut masih dapat ditawar.
b) Mantapkan
Keputusan
Mengingat banyaknya sisi
positif dari perkawinan, bagi yang masih ragu-ragu untuk melangkah ke jenjang
perkawinan. berikut disajikan saran-saran sesuai dengan alasannya yang
menyebabkan keraguannya untuk menikah.
Jika merasa belum mengenal
pasangan secara mendalam, yang perlu dilakukan adalah memanfaatkan setiap
kesempatan yang ada (misalnya melalui pertemuan-pertemuan) untuk saling
mengenal lebih dalam kelebihan kekurangan pasangan. Jangan membuang waktu hanya
untuk bersenang-senang.
c)
Partunangan
Ada sebuah cara yang lazim
dilakukan untuk lebih mengikat fisik dan terutama hati pasangan serta belajar
lebih siap mehghadapi pernikahan, yaitu dengan melaksanakan pertunangan (engagement).
Pertunangan sering juga
dilakukan untuk melicinkan jalan suatu pasangan menuju ke gerbang pernikahan.
Namun, ada suatu fakta yang dikemukakan oleh Benokraitis (1996), yaitu pasangan
Octavio Gullen dan Adriana Martinez dari Meksiko yang menghabiskan waktu selama
67 tahun dalam ikatan pertunangan dan memastikan satu dengan yang lainnya
adalah orang yang tepat sebelum menikah.
3.
Kunci Pernikahan yang Sehat dan
Langgeng
a. Komunikasi
Berkomunikasi, yaitu mendengarkan
pasangan berbicara sampai selesai, sebelum Anda mengutarakan pendapat Anda
sendiri. Ingat, perkawinan adalah timbal-balik di antara dua orang. Semua pihak
ingin punya kesempatan berbicara dan hak untuk didengar.
b. Kejujuran
Banyak pasangan mengaku, kejujuranlah
yang membuat perkawinan mereka bertahan lama. Memang, mengakui dengan jujur
kesalahan dan kekhilafan, tak jarang pahit didengarkan, tapi kejujuran akan
menyelamatkan hubungan.
c. Saling
Menghargai
Hubungan
perkawinan yang sukses memandang pasangannya sederajat (equal). Jalani
perkawinan dengan saling menghargai satu sama lain.
d. Saling
Percaya
Jangan menghabiskan pikiran untuk
terus-terusan tegang dan curiga pada pasangan. Jika suami terlambat pulang
dengan alasan lalu-lintas macet, buat apa selalu menjadikannya bahan
kecurigaan.
e. Pasangan
Adalah Teman
Jadikan pasangan sebagai teman saat
suka dan duka, sebab cinta yang awet membutuhkan persahabatan, bukan sekadar
emosi.
f. Humor
Percintaan
yang diselingi humor akan menyejukkan suasana. Jangan ragu untuk tertawa
bersama pasangan, termasuk menertawakan hal-hal yang remeh sekalipun.
g. Kompromi
Apa
yang diinginkan darinya dan apa yang dia inginkan, perlu dikompromikan untuk
mencapai keseimbangan. Seringkali ada hal kecil yang harus dikorbankan untuk
memperoleh kebahagiaan.
h. Saling
Memaafkan
Hubungan
perkawinan tak akan langgeng bila salah satu pihak menyimpan dendam. Berilah
maaf, jangan menyimpan dendam.
i. Cinta
Tumbuhkan
perasaan cinta pada pasangan, karena sampai kapan pun, manusia hidup butuh
dicintai dan mencintai.
j. Doa
Mohonlah
berkah dan kemurahan hati-Nya agar cinta dan perkawinan selalu berjalan mulus dan langgeng.
4.
Tes
Kesehatan Pra nikah
Tes
kesehatan pranikah ialah tes kesehatan yang dilakukan oleh pasangan calon suami
istri . Tes ini sangat penting dilakukan, karena dengan tes kesehatan pranikah
kita dapat :
a. Mengetahui
kondisi pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan
dengan masalah kesehatan reproduksi(kehamilan dan keturunan).
b. Memperoleh
kesiapan mental karena masing-masing mengetahui benar kondisi kesehatan calon
pasangannya .
c. Mengantisipasi
penyakit yang nantinya dapat membahayakan pasangan dan keturunanya.
d. Selain
itu juga tes ini dapat mendukung tercapainya pernikahan yang langgeng sampai
hari tua.
5.
Tes
Pra Nikah yang direkomendasikan
a.
Tes infeksi menular seksual (IMS)
Tes kesehatan untuk menghindari adanya penularan penyakit
yang ditularkan lewat hubungan seksual, seperti sifilis, gonorrhea, Human
Immunodeficiency Virus (HIV), dan penyakit hepatitis. Perempuan sebenarnya
lebih rentan terkena penyakit kelamin daripada pria. Karena alat kelamin
perempuan berbentuk V yang seakan "menampung" virus. Sedangkan alat
kelamin pria tidak bersifat "menampung" dan bisa langsung
dibersihkan. Jika salah satu pasangan menderita ISR/IMS, sebelum
menikah harus diobati dulu sampai sembuh.
b. Tes Rhesus
Kebanyakan bangsa Asia memiliki Rhesus positif, sedangkan
bangsa Eropa rata-rata negatif. Terkadang, pasangan suami-isteri tidak
tahu Rhesus darah pasangan masing-masing. Padahal, jika Rhesusnya bersilangan,
bisa mempengaruhi kualitas keturunan. Jika seorang perempuan (Reshus
negatif) menikah dengan laki-laki (Rhesus positif), bayi pertamanya memiliki
kemungkinan untuk ber-Rhesus negatif atau positif. Jika bayi mempunyai Rhesus
negatif, tidak ada masalah. Tetapi, jika ia ber-Rhesus positif, masalah mungkin
timbul pada kehamilan berikutnya. Bila ternyata kehamilan yang kedua merupakan
janin yang ber-Rhesus positif, kehamilan ini berbahaya. Karena antibodi
antirhesus dari ibu dapat memasuki sel darah merah janin.
c. Penyakit keturunan
Tes kesehatan pra nikah bisa mendeteksi kemungkinan
penyakit yang bisa diturunkan secara genetik kepada anak, semisal albino.
Misalnya suami membawa sifat albino tetapi istrinya tidak, maka anak yang lahir
tidak jadi albino.
Sebaliknya, jika istrinya juga membawa sifat albino, maka
anaknya pasti albino.Jika bertemu dengan pasangan yang sama-sama membawa sifat
ini, pernikahan tidak harus dihentikan. Hanya saja perlu disepakati ingin punya
anak atau tidak. Kalau masih ingin punya anak, ya risikonya nanti si anak
jadi albino. Atau memilih tidak punya anak. Pernikahan tidak harus tertunda
dengan halangan seperti ini. Yang penting adalah solusi atau pencegahannya.
d. Chek
Kesuburan
Jika
pasangan ingin segera punya anak, perlu menjalani konseling pra nikah. Dalam
hal ini dilakukan pemeriksaan dengan tujuan agar kehamilan bisa dipersiapkan
dan dijalankan dengan baik. Dibutuhkan riwayat kesehatan dan kondisi
sosialnya. Antara lain status ekonomi (bekerja atau tidak bekerja) dan suasana
di lingkungan keluarga. Termasuk perilaku-perilaku yang tidak mendukung
kehamilan, semisal merokok, minuman beralkohol, dan memakai obat-obatan
psikotoprika.Selain itu, perlu juga dievaluasi risiko yang bersifat individual
yang mungkin timbul terhadap kehamilan. Antara lain usia (masih reproduktif
atau tidak), kondisi nutrisi, aktivitas fisik, level pendidikan, level stres,
dan bagaimana hubungan dengan pasangan.
H.
Keluarga yang Sehat
Menurut Departemen
Kesehatan RI (1988) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut
Silvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya (1989) Keluarga adalah dua atau lebih
dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain, dan dalam peranannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan.
Dari
kedua definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah:
a. Unit
terkecil masyarakat
b. Terdiri
atas dua orang atau lebih
c. Adanya
ikatan perkawinan dan pertalian darah
d. Hidup
dalam satu rumah tangga
e. Dibawah
asuhan seorang kepala rumah tangga
f.
Berinteraksi diantara anggota keluarga
g. Setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing
h. Menciptakan,
mempertahankan suatu kebudayaan
2.
Stuktur Keluarga
Stuktur
keluarga terdiri dari bermacam-macam diantaranya:
- Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
- Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
- Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
- Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
- Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar dari pembinaan keluarga, dan beberapa sanak keluarga yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan suami astir.
Ciri-ciri
keluarga ;
1.
Diikat dalam suatu tali perkawinan
2.
Ada hubungan darah
3.
Ada ikatan batin
4.
Ada tanggung jawab masing-masing anggot keluarga
5.
Ada pengambilan keputusan
6.
Kerjasama diantara anggota keluarga
7.
Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
8.
Tinggal dalam suatu rumah
Ciri-ciri
keluarga Indonesia :
1.
Suami sebagai pengambil keputusan
2.
Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3.
Berbentuk monogram
4.
Bertanggug jawab
5.
Pengambil keputusan
6.
Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7.
Ikatan kekeluargaan sangat erat
8.
Mempuyai semangat gotongroyong
Pola
kehidupan keluarga Indonesia ;
1.
Daerah pedesaan
a.
Tradisional
b.
Agraris
c.
Tenang
d.
Sederhana
e.
Akrab
f.
Menghormati orang tua
2.
Daerah perkotaan
a.
Dinamis
b.
Rasional
c.
Konsumtif
d.
Demokratif
e.
Individualis
f.
Terlibat dalam kehidupan politik
Ciri-ciri stuktur keluarga ( menurut Anderson Carter)
a.
Terorganisir:
saling berhubungan, saling ketergantungan antar anggota keluarga.
b.
Ada keterbatasan:
setiap anggota keluarga memiliki kebebasan tetapi mereka juga memiliki
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c.
Ada perbedaan dan
kekhususan: setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsi masing-masing.
3.
Tipe/Bentuk Keluarga
- Keluarga inti (Nuclear Fmily), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
- Keluarga Besar (Exstended Family), adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
- Keluarga Berantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
- Keluarga duda/janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian dan kematian.
- Keluarga Berkomposisi (Composite), adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
- Keluarga Kabitas ( Cahabitation), adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
Keluarga Indonesia umumnya
menganut tipe keluarga besar (exstenden family) karena masyarakat Indonesia
yang terdiri dari berbagai suku hidup dalam suatu komuniti dan adat istiadat
yang kuat.
4. Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga
- Patriakal, yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah.
- Matriakal, yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ibu.
- Equalitarian, yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.
5. Peranan Keluarga
Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat dan kegiatan yang berhubungan
dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Berbagai
peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a.
Peranan Ayah: Ayah sebagai suami dari
istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnyaserta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
b.
Peranan Ibu: Sebagai istri dan ibu dari
anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok
dari peranan sosialnya sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping
itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c.
Peranan Anak: Anak-anak melaksanakan peranan
psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social
dan spiritual.
6. Fungsi Keluarga
Ada
beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut:
a.
Fungsi Biologis
·
Untuk meneruskan keturunan
·
Memelihara dan membesarkan anak
·
Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
·
Memelihara dan merawat keluarga
b. Fungsi
Psikologis
·
Memberikan kasih
sayang dan rasa aman
·
Memberikan
perhatian diantara anggota keluarga
·
Membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga
·
Memberikan
identitas keluarga
c. Fungsi Sosialisasi
·
Membina
sosialisasi pada anak
·
Membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
·
Meneruskan
nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
·
Mencari
sumber-sumber penghasilan untuk membentuk kebutuhan keluarga
·
Pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
·
Menabung untuk
kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang
e. Fungsi Pendidikan
·
Menyekolahkan anak
untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk prilaku anak sesuai
dengan bakat dan minat yang dimilikinya
·
Mempersiapkan anak
untuk kehidupan dewasa yang akan datang untuk memenuhi peranannya sebagai orang
dewasa
·
Mendidik anak
sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya
Dari berbagai fungsi diatas ada 3 fungsi pokok keluarga
terhadap anggota keluarganya, adalah:
a) Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman
, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai dengan usia dan kebutuhannya
b) Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan
anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga menjadikan mereka anak-anak
yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual
c) Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga
siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
7. Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga
Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut Duvall sebagai
berikut:
- Tahap pembentukan keluarga; tahap ini dimulai dari pembentukan keluarga, yang dilanjutkan dalam bentuk rumah tangga
- Tahap menjelang kelahir anak; tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebahagiaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan
- Tahap menghadapi bayi; dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, memberikan kasih sayang pada anak, karena pada tahap ini kehidupan bayi sangat tergantung pada kedua orangtua
·
Tahap menghadapi
anak prasekolah; pada tahap ini anak sudah mengetahui dan mengenal kehidupan
sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dengan
masalah kesehatan, karena tidak mengetahui man yang bersih dan yang kotor. Dalam
fase ini sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah
menanamkan norma-norma kehidupan, agama, sosial dan budaya
- Tahap menghadapi anak sekolah; dalam tahap ini tugas keluarga adalah mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak
- Tahap menghadapi anak remaja; tahap ini adalah tahap yang rawan, karena dalam tahap ini anak mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan orangtua dengan anak perlu diperhatikan dan dikembangkan
- Tahap melepas anak ke masyarakat; setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak kemasyarakat dalam memenuhi kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga
- Tahap berdua kembali; setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan mengakibatkan depresi dan stes
- Tahap masa tua; tahap ini mulai pada tahap lanjut usia, dan kedua orangtua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini
8. Tugas-Tugas Keluarga
Pada
dasarnya tugas keluarga ada 8 tugas pokok sebagai berikut :
·
Pemeleliharaan isi keluarga dan para
anggotanya
·
Pemeliharaan sumber-sumber daya yang
ada dalam keluarga
·
Pembagian tugas masing-masig angotanya
sesuai kedudukannya masing-masing
·
Sosialisasi anggota keluarga
·
Pegaturan jumlah anggota keluarga
·
Pemelliharaan ketertiban anggota
keluarga
·
Penempatan aggota-anggota keluarga
dalam masyarakat yang lebih luas
·
Pembangkitan dorongan dan semangat para
anggota keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar